Mengkonsumsi obat antiretroviral pada ibu yang positif terserang HIV dapat mencegah penularan virus ini ke janin. Obat antiretroviral bisa menghimpit jumlah virus dalam darah hingga tak tertular pada bayi.
" Kita kan tidak tahu ketika kapan janin dapat terinfeksi HIV, tetapi apabila di ketahui sedini mungkin saja dapat mengurangi resiko penularan virus dari ibu ke janin, " jelas Kasubdit AIDS serta IMS, Ditjen Penanggulangan Penyakit serta Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, di kantor Kemenkes RI pada Senin (30/11/2015).
Oleh karenanya utama sekali untuk lakukan tes HIV pada kontrol pertama kehamilan. Bila awal kontrol telah di ketahui, lalu diikuti mengkonsumsi obat antiretroviral selama enam bln. ke depan tanpa ada henti dapat meminimalisir jumlah virus dalam darah.
" Penularan HIV itu kan lewat darah, pada masalah ibu hamil, janin makan melalui tali plasenta. Tali plasenta itu kan darah. Namun bila telah minum ARV dapat menekan virus dalam jumlah minimun hingga tak berlangsung perpindahan virus dalam darah, " jelas dokter Nadia.
Resiko penularan HIV ketika kehamilan seputar 2-10 %. Oleh karenanya, dokter Nadia mengutamakan untuk ibu hamil untuk selekasnya kerjakan pemeriksaan HIV ketika awal kehamilannya.