MINYAK GORENG BEKAS : " YANG KITA ANGGAP BERBAHAYA TERNYATA MEMILIKI MANFAAT " [[ SHARE YAA ]]




Apakah anda mempunyai bekas minyak goreng atau minyak jelantah di rumah? Apabila iya janganlah cepat-cepat dibuang. Selain memiliki resiko bila digunakan berulang-kali. Limbah minyak goreng yang dibuang sembarang bisa beresiko untuk lingkungan.

Baiknya limbah minyak goreng ini dihimpun dalam satu wadah spesial. Lantaran limbah minyak goreng sisa bisa dipakai untuk beragam keperluan keseharian. Simak penjelasannya yang dirangkum dari beragam sumber.

Bahan bakar lampu minyak

Minyak goreng sisa dipakai sebagai bahan bakar lampu minyak (Jawa : lampu sentir). Ini pastinya begitu bermanfaat serta bisa diterapkan apabila listrik mendadak mati, sebentar di rumah tak ada alat penerang lain yang dapat dihandalkan.

Langkah membuatnya juga cukup simpel. Pertama, sediakan tutup kaleng biskuit atau wadah lain yg tak mudah bocor atau terbakar apabila tersentuh api. Tuangkan minyak goreng sisa ke dalamnya. Lalu ambil segumpalan kapas yang telah di padatkan. Lantas tempatkan di tengah-tengah tutup kaleng biskuit itu. Biarkanlah beberapa waktu hingga minyak meresap membasahi semuanya sisi kapas. Setelah itu, bakar kapas itu dengan korek api, sampai menyala seperti lampu minyak. Nah, lampu minyak memiliki bahan bakar minyak goreng sisa siap menerangi ruang Anda.

Bahan penambahan pakan ternak

Minyak goreng sisa bisa dipakai sebagai tambahan pakan ternak, seperti unggas. Peneliti dari Fakultas Peternakan Kampus Andalas Padang, Ade Rakhmadi, coba menggunakan minyak jelantah atau sisa minyak sawit sebagai salah satu bahan pakan burung puyuh.

Sebelum digunakan minyak jelantah dimurnikan untuk hindari karakter karsinogenik atau toksin pada makhluk hidup seumpama puyuh. Dikerjakan tiga step pemurnian yakni pemisahan Gum, netralisasi, serta pemucatan. Baru
lalu minyak jelantah bisa dipakai sebagai kombinasi dalam ransum atau pakan puyuh.

Sabun cair

Diluar itu limbah minyak goreng bisa dipakai sebagai bahan baku tambahan pembuatan sabun cair. Seseorang mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Kampus Diponegoro, Gregorius Rionugroho, bikin sabun cair menggunakan minyak jelantah serta abu kulit buah kapuk randu.

Abu kulit buah kapuk randu memiliki kandungan senyawa kalium karbonat 78, 95 persen, lalu diekstraksi jadi soda qie serta digabungkan jadi kalium hidroksida. Rionugroho mencampurkan minyak jelantah serta kalium hidroksida dengan dipanaskan hingga 110 derajat celsius sepanjang satu jam sebagai sistem saponifikasi. Sistem saponifikasi membuahkan sabun cair serta gliserol. Gliserol diantaranya bisa digunakan sebagai pelicin cream cukur.

Bahan bakar biodiesel

Sebagian mahasiswa Kampus Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menggunakan minyak goreng sisa sebagai bahan bakar biodiesel. Menurut Koordinator Grup Mahasiswa UII, Kharis Pratama, biodiesel dari minyak jelantah memiliki kualitas tinggi lantaran kandungan airnya rendah yakni kurang dari satu persen.

Sesudah berkonsultasi dengan dosen pembimbing, mereka temukan langkah cocok dengan menggunakan reaksi transesterifikasi untuk mengkonversi minyak jelantah. Sistem konversi dikerjakan dengan cara memberi aliran listrik (elektrolisis) dalam larutan minyak jelantah dengan macam saat spesifik.

Elektroda atau batang logam yang digunakan untuk mengaliri listrik sudah dilumuri dengan larutan spesial yang disebut kitosan gel. Reaksi transesterifikasi sepanjang elektrolisis merubah minyak jelantah dalam dua susunan, yang berwarna coklat yaitu susunan gliserol sedang susunan atas yang berwarna kuning keruh yaitu lapisan biodiesel.


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.