MENYEDIHKAN !! KARENA KELALAIAN PERAWAT " BAYI TERPANGGANG DI INKUBATOR SAMPAI MELEPUH DAN WAFAT" BANTU SHARE AGAR PARA ORANG TUA WASPADA





Bayi kembar di Makassar terpanggang. ©2014 merdeka. com/istimewa 
Merdeka. com - Tragis benar nasib bayi Fadhlan Khairy Al-Faiq yang baru berumur 5 hari. 

Diduga dia kepanasan di inkubator hingga kulitnya melepuh sampai pada akhirnya wafat. Anak pasangan Muhammad Fadli (31) serta Rafikah (28), Warga Jalan Parinring Dalam I Nomer 4, Perumnas Antang, Manggala, Makassar, itu sebelumnya wafat dirawat di inkubator selama dua hari dua malam. 
 " Dua hari dua malam di inkubator. Perawatnya lupa, ya saat itu, main bbm, smartphone. Lupa memantau bayi di inkubator hingga seperti itu, " kata Aswar Tinaudin, paman si bayi yang juga adik kandung Muhammad Fadli, kepada merdeka. com, Rabu (29/10). 

Aswar menjelaskan, keponakannya itu lahir pada Selasa 21 Oktober lantas di RSIB Bunda di Jalan Pengayoman Blok F9 nomer 25, Panakkukang, Makassar. 
Kakak iparnya melahirkan anak kembar lelaki yang dinamakan Fadhlan Khairy Al-Faiq dan Fayyadh Zafram Al Faiq. Keduanya lahir secara normal namun prematur lantaran tujuh bulan telah lahir. Karena itu keduanya membutuhkan pertolongan inkubator. 

Sesudah dua hari dua malam dirawat di inkubator, kondisi Fadhlan Khairy malah semakin lebih buruk. Tubuhya menguning serta terkadang membiru. Napasnya juga punya masalah sampai pada akhirnya dirujuk ke rumah sakit lebih besar, yaitu Rumah Sakit Ibu serta Anak (RSIB) Cathernia Booth di Jalan Arif Rate, Makassar. 

 " Disana (Cathernia Booth), sebelumnya dirawat bayi diperiksa lebih dahulu sama dokter. Baru kemudian ketahuan, sesudah pakaian bayi di buka nyatanya punggungnya melepuh. Keluarga kaget, kecewa, mengapa keadaan ini tak di ketahui perawat dan dokter rumah sakit sebelumnya (RSIB Bunda). Orangtuanya juga tak di beri tahu, " kata Aswar. 

Tahu keadaan seperti itu, Muhammad Fadli, bapak bayi lalu emosi. Dia menuding RSIB Bunda tidak profesional menjaga anaknya. " Jadi di pastikan memang melepuhnya (kulit bayi) itu saat di RSIB Bunda, bukanlah di Cathernia Booth, " ujarnya. 

 " Masak perawat tidak tahu keadaan bayi seperti itu. Keluarga kecewa, bayi dibiarkan tidak dipantau. Seharusnya kan dua jam sekali dipantau, di balik ke kanan, ke kiri. Dikarenakan inkubatornya ini kan manual, tidak otomatis, jadi bila kepanasan tak ada yang tahu. Apabila otomatis, saat inkubator panas kan mati sendiri, " ujarnya. 

Hingga berita ini di turunkan belum ada konfirmasi dari pihak RSIB Bunda. Nomer telepon kantor yang dihubungi merdeka. com belum diangkat. 


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.